Selasa, 26 Februari 2013, 16:41 WIB
Kesan megah semakin terlihat lagi dengan handle pintu berbentuk silinder. Ukurannya sekitar satu meter. Handle ini terbuat dari bahan tembaga dengan hiasan ukiran klasik nan megah.
Setelah pintu terbuka maka kaki akan langsung menapak ke lantai marmer. Lantai ini kabarnya didatangkan dari Italia. Bahan impor ini tak hanya terdapat pada lantai bagian dalam saja. Namun juga terdapat pada sebagian dinding bagian luar serta tiang di dalam.
Di lantai dua, jamaah yang hendak sholat akan bisa melihat sebuah motif beranyam yang menghiasi lantai di bagian tengah. Motif itu terbentuk dari garis-garis hitam dengan bagian pusatnya membentuk bintang segi delapan.
Mulyana mengatakan, motif anyaman di lantai itu mengandung makna sebuah persaudaraan. ''Pesan yang dihadirkan di sini adalah ikatan ukhuwah Islamiyah. Sedangkan bentuk segi delapan menggambarkan lambang hukum Islam, Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dan Jihad Fisabillah,'' katanya menjelaskan.
Dari lantai beranyam tadi, saat kepala mendongak ke atas, maka akan terlihat sebuah keindahan seni Islam. Keindahan itu terdapat dari sisi bagian dalam kubah. Hiasan kaligrafi dekoratif ini berisi tulisan Arab Asmaul Husna. Hiasan kaligrafi ini menghiasi pula keempat sisi penopang kubah. Kaligrafi tersebut mengambil beberapa penggalan dari surat di Alquran.
Lantas pada bagian tengah kubah, terdapat sebuah lampu gantung dari bahan kristal. Lampu sejenis juga terdapat pada lantai dasar. ''Lampu ini diimpor juga dari luar negeri. Harganya Rp 1,2 miliar,'' kata Mulyana.
Lalu maju beberapa langkah, perhatian langsung tertuju pada bagian mihrab. Di bagian ini dihiasi oleh ukiran njelimet yang menutupi hampir semua bahan kayu jati. Melihatnya secara mendetail, bentuk njelimet itu ternyata berisi ukiran bermotif bunga dan beberapa surat Alquran. (bersambung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar