Sabtu, 18 Mei 2013

Masjid Harakatul Jannah, Pintu Surga di Pintu Tempat Wisata (4-habis)

Tuesday, 26 February 2013, 16:46 WIB
Masjid Harakatul Jannah
Masjid Harakatul Jannah
REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Mohammad Akbar
Ukiran yang menghiasi mihrab ini rupanya mengadopsi pada motif di masjid Sunan Kudus. Untuk menuntaskan ukiran di atas kayu jati berkualitas tersebut, Mulyana menceritakan, ''Tukang dari Jepara itu mengerjakan sekitar tiga tahun. Bentuk ukirannya memang sangat detail dan rumit.''

Sementara itu melangkah ke bagian sayap, akan terlihat jendela yang mengadopsi rumah orang Melayu. Ukuran daun jendelanya tidak terlalu lebar, seperti layaknya daun pintu masjid.

Sejajaran dengan jendela tadi, terdapat sebuah pintu besar. Di balik pintu tersebut terdapat tangga yang meniru pada arsitektur bangunan kuno di India. Tangga berbentuk setengah melingkar ini menghubungkan lantai dua dengan lantai dasar. Di lantai dasar ini digunakan sebagai tempat aktivitas keagamaan dan resepsi.

Tangga tersebut berada di sisi kanan dan kiri bangunan masjid. Lantas untuk mempercantik tangga dipasangkan pagar yang terbuat bahan besi tempa. Sedangkan sebagai pegangan tangga, dihadirkan bahan kayu jati pada bagian atasnya. Lalu untuk lantai anak tangganya dipasangkan bahan marmer impor.

Nah bagi Anda yang ingin menikmati keindahan alam dengan latar Gunung Salak dan Gunung Gede, silahkan menuju ke balkon yang ada di sisi utara bangunan. Bentuk balkon semacam ini mencerminkan gaya arsitektur Spanyol.

Pada bagian balkon ini terdapat 12 tiang yang menopang kubah kecil. ''Bagian ini biasanya digunakan untuk tamu, khususnya para imam dan khatib,'' kata Mulyana. (habis)

Masjid Harakatul Jannah, Pintu Surga di Pintu Tempat Wisata (3)

Selasa, 26 Februari 2013, 16:41 WIB
Masjid Harakatul Jannah
Masjid Harakatul Jannah
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Mohammad Akbar

Kesan megah semakin terlihat lagi dengan handle pintu berbentuk silinder. Ukurannya sekitar satu meter. Handle ini terbuat dari bahan tembaga dengan hiasan ukiran klasik nan megah.

Setelah pintu terbuka maka kaki akan langsung menapak ke lantai marmer. Lantai ini kabarnya didatangkan dari Italia. Bahan impor ini tak hanya terdapat pada lantai bagian dalam saja. Namun juga terdapat pada sebagian dinding bagian luar serta tiang di dalam.

Di lantai dua, jamaah yang hendak sholat akan bisa melihat sebuah motif beranyam yang menghiasi lantai di bagian tengah. Motif itu terbentuk dari garis-garis hitam dengan bagian pusatnya membentuk bintang segi delapan.

Mulyana mengatakan, motif anyaman di lantai itu mengandung makna sebuah persaudaraan.  ''Pesan yang dihadirkan di sini adalah ikatan ukhuwah Islamiyah. Sedangkan bentuk segi delapan menggambarkan lambang hukum Islam, Amar Ma'ruf Nahi Mungkar dan Jihad Fisabillah,'' katanya menjelaskan.

Dari lantai beranyam tadi, saat kepala mendongak ke atas, maka akan terlihat sebuah keindahan seni Islam. Keindahan itu terdapat dari sisi bagian dalam kubah. Hiasan kaligrafi dekoratif ini berisi tulisan Arab Asmaul Husna. Hiasan kaligrafi ini menghiasi pula keempat sisi penopang kubah. Kaligrafi tersebut mengambil beberapa penggalan dari surat di Alquran.

Lantas pada bagian tengah kubah, terdapat sebuah lampu gantung dari bahan kristal. Lampu sejenis juga terdapat pada lantai dasar. ''Lampu ini diimpor juga dari luar negeri. Harganya Rp 1,2 miliar,'' kata Mulyana.

Lalu maju beberapa langkah, perhatian langsung tertuju pada bagian mihrab. Di bagian ini dihiasi oleh ukiran njelimet yang menutupi hampir semua bahan kayu jati. Melihatnya secara mendetail, bentuk njelimet itu ternyata berisi ukiran bermotif bunga dan beberapa surat Alquran. (bersambung)

Masjid Harakatul Jannah, Pintu Surga di Pintu Tempat Wisata (2)

Tuesday, 26 February 2013, 16:34 WIB
Masjid Harakatul Jannah
Masjid Harakatul Jannah
REPUBLIKA.CO.ID,  Oleh Mohammad Akbar

Keindahan yang tersaji dari sisi eksterior rupanya tak hanya pada bentuk kubahnya saja. Ketika mendekat ke masjid maka akan terlihat sebuah bangunan yang terlihat kokoh dengan bentuk pilar bergaya Romawi Kuno. Cerminan itu terlihat dari hadirnya sepasang pilar berukuran pendek dan panjang.

Pilar panjang itu berada di sisi luar dari pilar yang berukuran lebih pendek. Pilar-pilar bergaya Romawi Kuno ini tersaji di setiap sudut bangunan masjid dan memberi kesan kokoh terhadap bangunan masjid.

Dari bagian pilar ini rupanya tersaji pula sebuah kolaborasi budaya antara bentuk Eropa klasik dan Timur Tengah. Jika Eropa klasik tercermin dari sepasang pilar maka bentuk desain Timur Tengah tersaji lewat bangunan kotak yang menjadi tempat sandaran keempat pilar. Bentuk kotak itu menyerupai bangunan Ka'bah di Makkah.

Material dasar kotak tersebut dilapisi oleh bahan granit berwarna hitam. Di bagian tengahnya hadir garis berwarna coklat kuning dan garis warna putih. Jika melihatnya secara detail maka akan terlihat bangunan ini memang menyerupai Ka'bah.

Lalu masih di tempat yang sama, hadir juga ornamen berbentuk gigi yang dikemas memanjang hingga memperlihatkan gaya Arabic Geometric. Ornamen itu berwarna putih. Letaknya di bagian atas, menghubungkan empat pilar Romawi Kuno.
enurut Muhammad Agus Mulyana, salah satu ketua pengurus harian masjid, ornamen berwarna putih itu merupakan saduran bentuk dari Cina. ''Desain masjid ini memang mencoba menggambarkan keragaman budaya Islam dari seluruh dunia,'' katanya kepada Republika.

Sebelum kaki melangkah ke dalam masjid, kemegahan dan keindahan terlihat dari pintu masjid. Pada pintu masjid ini dihadirkan ukiran bermotif bunga ala Jepara. Pada bagian pintu ini terhidang pula bentuk kolaborasi Timur Tengah. Bentuk Timur Tengah itu terlihat dari bentuk lengkungannya. (bersambung)

Masjid Harakatul Jannah, Pintu Surga di Pintu Tempat Wisata (1)

Selasa, 26 Februari 2013, 16:18 WIB
Masjid Harakatul Jannah
Masjid Harakatul Jannah
REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Mohammad Akbar

Siapa yang tak mengenal Puncak, Bogor? Destinasi wisata di wilayah Jawa Barat ini telah mentereng namanya sejak puluhan tahun.

Kini, bagi Anda yang gemar melancong ke kawasan Puncak, telah tersedia satu tempat untuk menge-charge keimanan. Tempat itu bernama Masjid Harakatul Jannah.

Masjid ini berada di lokasi sangat strategis. Posisinya berada di pertigaan Gadog atau berada di simpangan traffic light setelah keluar pintu tol Jagorawi arah Puncak. Di simpang jalan itulah sebuah masjid yang mengandung makna gerakan surga berdiri kokoh dan megah.

Jika Anda melintas di malam hari maka akan tampak sebuah bangunan yang memendarkan warna kuning dengan bangunan berkubah. Ya, itulah satu keindahan yang tersaji dari masjid Harakatul Jannah sebelum menyusuri kawasan Puncak.

Lazimnya masjid megah di negeri ini, masjid Harakatul Jannah juga menghadirkan sebuah kolaborasi antara desain modern dan tradisional. Tak cuma itu saja, keragaman budaya yang memengaruhi kejayaan seni Islam masa lampau, juga memberi warna pada masjid ini. Semuanya menyatu dalam keindahan dan kemewahan.

Keindahan masjid ini akan langsung terlihat saat berada di jalan raya Gadog. Sebuah kubah berukuran besar menyerupai bangunan kubah Taj Mahal di India begitu mencolok pandangan. Kubah besar itu berada di sisi bagian tengah bangunan masjid. Kubah ini menjadi kubah utama. Bentuknya menyerupai bawang dengan sisi bawahnya berbentuk silinder.

Selain kubah utama tadi, masjid ini memiliki enam kubah yang berukuran lebih kecil. Semua kubah itu terbuat dari bahan tembaga. Untuk menampilkan keindahan, pada bagian luar kubah ini dihiasi dengan ornamen-ornamen bintang bersegi delapan yang dihadirkan dalam bentuk emboss (menonjol).

Sementara untuk tutupan kubahnya berbentuk bunga teratai dengan tiang yang memiliki pucuk bulan-sabit. Model pucuk kubah semacam ini cukup banyak ditemukan di sejumlah masjid di negeri ini. Jika membuka lembaran sejarah maka desain kubah masjid semacam itu terinspirasi modelnya dari masa kejayaan Turki Usmani. (bersambung)